Selasa, 30 November 2021

Tuhan Maha Mengubah

Adakalanya Tuhan mengirim seseorang yang berke"sulit"an kepada kita, untuk mengurai kesulitan kita, bahkan bukan hanya sekedar mengurai namun Tuhan ubah menjadi kemudahan. 

Namun acapkali kita gagal menerima hadirnya seseorang yang berkesulitan, yang itu hakikatnya Tuhan yang kirim. Bukan hanya menolak kadang hati kita pun ikut mendamprat, mencemooh, menghardik, dan menghina dinakan. Dan akhirnya Tuhan pun mem-pending kembali 

Ternyata membantu kesulitan orang itu ada benang merahnya 
dengan terbebasnya kita dari kesulitan dan terkabulnya doa yang selama ini kita panjatkan, sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW

"Barangsiapa ingin DOA nya terkabul & dibebaskan dari kesulitan, hendaklah ia mengatasi (membantu) kesulitan orang lain"

Tuhan kasih kita proyek untuk membantu hambanya yang berkesulitan namun disisi lain Tuhan persiapkan kemudahan yang selama ini kita dirundung kesulitan. Jadi jangan ge er dulu kalo Tuhan kasih mudah sehabis menolong orang.

Rabu, 24 November 2021

Menemukan kesadaran diri dari para pembenci

Orang yang membencimu adalah dia yang paling jujur menemukan dan mengatakan kekuranganmu. 
Tidak mudah memang untuk berterima-kasih kepadanya, namun setidaknya dari hal tersebut kita bisa belajar melihat af'al Allah, yang dia itu hakikatnya digerakkan lisannya oleh Allah untuk mengingatkan kita. 

Dia membantu kita untuk mengetahui apa saja yang harus kita perbaiki. 
Terimalah kebencian dan ucapannya sebagai nasihat, lalu instropeksi serta perbaiki diri lemah ini, doakan dia, hadiahkan yang bisa kita hadiahkan, jika tidak bisa setidaknya kirim dia hadiah fateha dari ketulusan hatimu, agar dapat ditangkap oleh hatinya. 

Lalu keberkahan Allah curahkan kepada Pembenci dan yang Dibenci, meskipun keduanya harus terus banyak belajar, agar pembenci tidak liar dalam membenci dan yang dibenci sadar akan kekurangan dirinya lalu tidak serta merta menyalahkan di pembenci. 

Dan ternyata ada pelajaran didalamnya dari Allah pun jika keduanya "sadar", pembenci adalah merupakan alat yang Allah kirim buat si yang dibenci menemukan kesadaran diri. 

Wallahu A'lam

#latihterushati
#mewaspadaipergerakanhati
#mewaspadaipergerakanfikir
#ikrokitabaka
#sinawu
#kesadaraninsaniyah

Selasa, 23 November 2021

Tiga kali tegukan

Kebiasaan Rosulullah SAW / Sunnah ketika meminum air biasanya 3x tegukan, dan saya pun acapkali melihat guru-guru saya melakukan hal yang serupa, hal sepele sepertinya namun jika di analisa secara ilmu kesehatan modern MasyaAllah banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari kebiasaan-kebiasaan Nabi SAW.

Belumlah lagi ketika minum dalam posisi duduk tidak dalam posisi berdiri. Nabi melarang banget minum sekaligus tenggak 1 gelas, melarang juga minum sambil berdiri dan bernafas dalam gelas saat minum, itu bukan tanpa alasan sebab apa-apa yang beliau lakukan hakikatnya atas perintah Allah (ilmu dari Allah) bukan semaunya beliau.

Khalifah Marwan bin Hakam bertemu dengan Abu Said al-Khudry. Marwan bertanya saat itu, “Apakah engkau mendengar Rasulullah SAW melarang meniup air minum?”

Said pun menjawab, “Benar.” Rasulullah memang tidak pernah bernapas saat minum. Rasulullah juga tidak pernah meniup air panas yang akan diminumnya agar menjadi dingin. Mengapa Rasulullah melarang melakukan hal-hal demikian. Beliau bersabda,

“Jika kalian minum, maka janganlah mengambil napas dalam air minumnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Lalu pernah suatu ketika Anas bin Malik RA melihat Rasulullah mengambil nafas sebanyak tiga kali di luar gelas, kemudian beliau meminum kembali air tersebut. Anas kemudian menanyakan, “Kenapa Rasulullah melakukan hal demikian?”

Rasulullah kemudian menjawab, karena yang dilakukannya itu jauh lebih segar, lebih enak, dan lebih nikmat. Rasulullah juga mengatakan, jika memang di antara umatnya ada yang terpaksa harus bernapas maka dianjurkan supaya mengangkat gelas itu terlebih dahulu dan menjauhkannya dari mulut. Setelah itu, Rasulullah juga menganjurkan supaya menutup gelas tersebut untuk menghindari jatuhnya segala macam penyakit masuk ke dalam gelas.

Rasulullah juga melarang minum air langsung dari teko. Karena, minum cara seperti itu bisa membuat orang tersebut terengah-engah bernapas di dalam wadah air, dan juga tidak bisa mengatur seberapa banyak air itu masuk ke dalam mulut.

Karena itu, dalam sebuah hadis Rasulullah mengatakan, “Janganlah kalian minum pada satu bejana dengan satu kali teguk, sebagaimana minumnya keledai. Namun minumlah dalam dua teguk-dua teguk, atau tiga teguk-tiga teguk. Sebutlah nama Allah ketika kalian hendak minum, dan ucapkanlah Alhamdulillah ketika lepas dahaga kalian.”
(HR. Bukhori).

Pada suatu waktu Sahabat Anas dan Qatadah menemui Rasulullah. Keduanya pun bertanya kepada beliau, “Bolehkah minum sambil berdiri?”

Menjawab pertayaan para sahabat, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, barang siapa lupa hendaklah dia memuntahkannya.”
(HR. Muslim).

Mengapa ya Rasulullah melarang? Tentu saja ada manfaat di baliknya dan hal itu bisa memberikan kemanfaatan juga pada tubuh manusia. Jika minum sambil berdiri maka air akan masuk ke tubuh tanpa ada proses penyaringan terlebih dahulu, bablas....namun ketika minum sambil duduk, air akan disaring terlebih dahulu kemudian dialirkan pada pos-pos penyaringan sebelum masuk ke ginjal.

Wallahu A'lam

Selasa, 16 November 2021

Tajassus

Mencari-cari kesalahan orang lain dengan memata-matainya, mengintainya, itu tersebab karena telah berburuk sangka dan indikasi kotornya hati.
Ini nama barangnya "Tajassus"

Pikirannya setiap hari sibuk wara-wiri urusin perkara orang, sumpah pasti lelah banget itu orang, sebab ini pasti dialami disemua orang, namun secepat apa akhirnya orang tersebut menyadari kesibukannya diluar diri hingga lalai pada aib diri sendiri. 

Belajarlah berbaik sangka, jangan terlalu banyak taruh curiga apalagi buruk sangka dan curiganya ngajak temen-temen, keroyokan. Lebih elok bila disibukkan dengan aib sendiri, hingga tidak ada kesempatan untuk keluar diri. 

“Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya"

#ikrokitabaka
#instropeksidiri
#terusbelajarterus
#ngajilagingajidiri
#sinawuurip
#madusumbawa
#belajardarilebah

Senin, 15 November 2021

Jalani Saja

Jalani saja... 

Kalimat ini sering kali terucap ketika saya sedang ngobrol dengan seseorang yang saya anggap sebagai guru. Saat saya menemukan masalah dan ketika saya sowan ke Abah Guru, beliau hanya memberi saran singkat dan di akhiri kalimat "jalani saja dulu".
Kalimat yang singkat namun saya saat itu belum lah bisa mencerna apa makna dibalik kalimat itu. 

Namun dengan berjalannya waktu dan Al Hadi memberikan saya petunjuk maka perlahan terkuaklah. Dan ternyata hidup itu ya emang harus "dijalani" sesuai qudrat yang berlaku, yang ternyata saya acap kali gagal menerima kehadiran qudrat bahkan tidak jarang menolak. Lalu efeknya bukan hanya mandeknya perjalanan jasadi namun jauh lebih dalam lagi mandek pula perjalanan ruhani saya. 

Padahal kalimat "jalani" itu hakikatnya jalani qudrat yang Allah berikan, baik qudrat yang telah Allah tetapkan waktunya atau qudrat yang sering kali sepontanitas terjadi Allah berikan pada saya. Namun pada kenyataannya saya lebih suka menerima "qudrat" yang enak-enak saja walaupun di kenyataan pula "qudrat" yang enak itupun bisa menjadi sebab tidak baik pula bagi saya, saya masih ingat dengan ayat ini... 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Ayat tersebut diatas nyatanya jelas sekali menerangkan atau menegaskan kepada pribadi saya, bahwa saya masih sering di wilayah "enak dan tidak enak" padahal itu hanya sebuah persepsi saya saja atas penerimaan qudratullah. Baik qudrat enak atau tidak enak, dan ternyata di dalamnya berisi "kebaikan-keselamatan dan pengampunan Allah", bukan hanya gagal dalam menerima qudrat yang "tidak enak", namun saya sering pula gagal menerima qudrat "yang enak". 

Mengingat kembali kalimat dan lagi-lagi kalimat ini selalu membekas di memori kepala dan di kedalam hati saya sebagai alarm terhadap penerimaan qudrat, bahwasannya :

"Tidak ada satu peristiwa di semesta ini yang tidak dalam ijin Allah, bahkan sehelai daun yang jatuh dari tangkainya pun atas ijin Allah". 

Terakhir saya terus berlatih mewaspadai pergerakan hati dan kecendrungan berfikir sebab proyek-proyek menuju jalan femahaman atau kesadaran banyak di area ini. 
Ketika saya dibisakan Allah dapat mewaspadai pergerakan pikir dan hati, maka efeknya InsyaAllah saya akan senantiasa terjaga dari prilaku yang tidak sejalan oleh Allah punya MAU. 

Terkahir saya tukil dari Hadis Qudsi : Allah SWT berfirman :
"Wahai hamba-Ku, Aku punya keinginan dan engkau pun punya keinginan. Namun yang terwujud adalah apa yang Aku inginkan. Jika kau penuhi keinginan-Ku niscaya Kupenuhi keinginanmu. Jika engkau tidak (mau) memenuhi keinginan-Ku, Aku akan membuatmu lelah dalam (upaya) mendapatkan keinginanmu, sedangkan yang terjadi hanyalah apa yang Aku inginkan."

Wallahu a'lam
Agus Abikana Zain


Minggu, 14 November 2021

Diam dalam rahasia-NYA

Dan sang malam pun memenuhi haqnya, menjalani kewajibannya, dan memberikan kesempatan siang tuk beristirahat.
Keduanya menjalani tanpa iri dan dengki juga kecurigaan.

Malam berjalan dengan gelap dan segala rahasianya.
Siangpun demikian berjalan dengan terang dan segala rahasianya.

Aku pun saat ini terdiam tak berdaya didalam semua rahasia-MU.

23.00/151113
Tulis ulang 0.32/151121

Sabtu, 13 November 2021

FATAMORGANA


Terlelapku dibuaian malam
Selepas mengisi hari seolah tak henti. 
Hingga kecemasan selalu menanti.  

Esok lusa seakan pasti,hingga sapaannya begitu memabukkan hati,nyaris tanpa henti...

Kudekati melati ternyata tak sejati
Kupeluk pelangi sekejap pergi
Kutadahi hujan yang enggan bersama,tiada yang abadi
Semua fatamorgana

Namun rayuannya mengundang tanya, menyimpan rasa dan
sesekali bertanya... 
Akupun berlalu,kujumpai makna dalam kata yang sirna. 

#puisijiwa 14-Nov-2013

Kamis, 11 November 2021

Noda Buah Jamblang

Taukah anda buah jamblang ? 
Ya buah jamblang yang banyak tumbuh diwilayah Negara kita, buah enak untuk dikonsumsi, dirujak atau hanya dimakan begitu saja.

Saya sih bukan bercerita tentang buah jamblang, namun ada keterkaitannya dengan buah jamblang ini. Siang ini selagi saya istirahat makan siang seusai kerja setengah hari ( waktunya istirahat), tepatnya persih didepan tempat bekerja saya, ada warung sunda, dan sebagian kami berlangganan makan di warung itu, disamping warung itu ada empang, sambil memandang empang kami sarapan dan makan disana, dan disebalik lokasi empang menghampar luas setu parigi, tempat yang pas buat kami beristirahat.

Kami duduk tatkala makan menghadap empang, di belakang ada 1 batang pohon jamblang, yang saat ini sedang berbuah namun jarang sekali warga sekitar bahkan pemiliknya mengambil buah jamblang tersebut, sehingga nyaris habis berjatuhan tanpa bisa dinikmati.


Siang itu seusai makan, saya lanjutkan memesan kopi hitam dan menghisap sebatang rokok 234, rokok yang sebagian orang menyukainya, tapi banyak pula yang tidak menyukainya bahkan mengharamkannya...its oke saya gak bahas rokok, kembali ke jamblang saja 😀. 

Sedang asyik-asyiknya saya ngobrol bersama rekan, kebetulan juga rekan saya ini goweser, dia adalah Maryadi yang menjadi driver salah satu murid Mentari School Bintaro, lalu saya dikejutkan dengan jatuhnya 1 buah jamblang tepat dilengan kanan saya yang pada hari ini saya mengenakan kemeja tangan panjang, walhasil kemeja saya bernoda ungu kemerahan khas warna buah jamblang matang.

Nah kebiasaan saya nih, ketika saya mengenakan pakaian bersih saat hendak kerja lalu lalu ternodai dengan warna atau semacam jamblang tadi, atau ketika musim hujan terciprati oleh kendaraan, maka reaksi saya kadang jengkel, marah dan begitu tidak terimanya ada kotoran yang mengenai kemeja atau celana saya, pola-pola pemikiran semacam itu acapkali sangat melekat, dan hal semacam ini jangan dibiarkan, sebab jika dibiarkan akan beranak pinak dan akan selalu menolak qudrat. Sepertinya jika menghilangkan noda dikemeja akan banyak cara dan relatif mudah, namun menghilangkan noda hati yang Masya Allah sulitnya jika tidak dengan Anugrah Allah

Manusiawi sih jika itu terjadi, sebab pada umumnya kita kan suka bersih, namun ada sentilan kecil dalam lubuk hati saya tatkala pola-pola lama masih berkecimpung dalam diri, ada semacam teguran halus yang mengatakan, " Jika kamu Agus...dengan ternodanya kemejamu saja begitu perhatian, dan cemas, serta emosi, mengapa ruhanimu ketika terkotori kamu santai saja, bahkan tak sedikitpun kamu risau" 
nah... sampai disitu teguran halus itu menyapa, lalu mulai saya mengevaluasi diri, sejauh ini saya akan merespon kejadian serupa diatas dengan pola sadar menerima qudrat, dan sekali lagi Tuhan tegur saya dengan pragmen sederhana...

Ow ternyata disetiap kejadian Tuhan memberitahu, menginformasikan kepada saya, agar terus belajar dan intropeksi kedalam bukan keluar.

Ikro kitabaka

Rabu, 10 November 2021

Ku ambil posisi-NYA

Aku seringkali berucap DIA maha benar namun tak jarang aku merasa paling benar dan mencoba menggantikan posisi-NYA.

Aku seringkali berucap DIA maha baik namun tak jarang aku merasa paling baik.

Aku seringkali berucap dan meyakini DIA maha pengampun namun dendam atas perlakuan sesama masih tersimpan rapih dan enggan memaafkan.

Dan terakhir ini...
sesungguhnya shalatku, ibadahku,hidup dan matiku hanyalah semata-mata karena Allah, nyatanya masih jauh dari karna Allah masih dominan karna makhluk. 

#kajidiri

HUTANG

Mungkin banyak kita yang berhutang dan mampu membayarnya, walau dengan cara berhutang kembali.
Selesai hutang 1 kembali berhutang, pola yang sama terus berulang. 

Dan saya mulai mengamati pola gali lubang tutup lobang ini, sebab ini acapkali terjadi pada saya.

Matrialnya hutang bernama "UANG"
In Matrialnya "PRILAKU" berhutang, dorongan kuat dari dalam diri untuk memuaskan keinginan-keinginan yang kerap kali bukan kebutuhan.

#danituguebanget😁

Selasa, 09 November 2021

Hidup di antara waktu ke waktu

Hidup itu menunggu dari satu waktu ke waktu yg lain.

Pilihan hidup dan mati kita ada diantara waktu tersebut, hendak di isi waktu itu dengan perkara apa ke perkara apa?

Apakah kita akan mengisinya dengan... 

Datang waktu pagi hanya menunggu waktu malam.Datang sarapan / makan pagi lalu menunggu datang makan siang, atau dari satu ghibah ke ghibah yang lain, atau pula dari kesibukan waktu bekerja ke waktu kerja esok harinya. Juga dari keuntungan usaha hari ini menunggu keuntungan esok hari. Ataukah dari waktu sholat subuh menunggu waktu sholat djuhur lalu sholat ashar, magrib serta isya.

Dan ternyata hidup sangat singkat sekali, hingga kadang kematian menjemput tatkala kita istiqomah di waktu yang kita lakoni, jika istiqomah kita mengisi waktu sedang menunggu waktu malam dengan menyibukkan diri menghitung untung ruginya usaha kita, maka saat itu maut tidak lagi kompromi dan sekita tarik nyawa kita, saat yang sama kita dapati keuntungan besar atas usaha kita, dan itu sudah tak lagi berguna. Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.”(QS al-Mu’minun: 112-114

Atau mungkin mengisinya waktunya dengan kebiasaan bermaksiat, lalu Allah perintahkan malaikat maut saat sedang bermaksiat.

Atau sebaliknya ketika sedang ta'at, sedang berjamaah, sedang ta'lim, atau sedang bekerja namun niat dalam hati sambil menunggu waktu dhuhur atau asyar, namun upayakankah berniat dikesaharian menunggu waktu datangnya sholat dengan berkegiatan lain. 

Hidup itu menunggu, menunggu kematian, lalu waktu menunggunya kita selama ini akankah menunggu yang bermanfaat buat diri, keluarga dan sekitar kita, atau menunggu dengan diisi perkara yang sia-sia. Adalah bahwa kehidupan di dunia ini memiliki waktu atau masa yang singkat. Karena itu kita yang menyandang gelar manusia harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk berbuat baik dan menasehati dalam kebaikan. Jika kita tidak berbuat baik (bermanfaat) selama hidup maka kita akan masuk dalam golongan yang merugi (tidak bermanfaat)
Surat Al Ashr Ayat 1-3

Pola Tuhan Vs Pola Hamba

Suatu hari saya mendengar seorang teman bercerita tentang obat yang dikonsumsi tatakala ia sakit, lalu hasilnya luar biasa, kemudian beberapa bulan setelahnya, temen lain bercerita tentang sedekahnya dan Allah balas berlipat ganda, sungguh ajaib .... Subhanallah. 

Namun ketika saya mengkonsumsi obat tersebut kok biasa saja, lalu saya pun mengikuti prilaku teman saya yang sedekah juga tak berefek, lagi-lagi biasa saja, tidak ada keajaiban sama sekali. 

Penting untuk dicatat, InsyaAllah sesungguhnya jika kita tetap tegas meyakini bahwa semua "keajaiban" itu berasal dari Allah tanpa merasa mampu memastikan pola-pola Allah dalam membantu kita maka InsyaAllah keajaiban-Nya akan terus bersama kita.

Namun jika kita sudah mulai “menuhankan” pola-pola semesta, atau menuhankan produk atau ide buatan manusia, maka biasanya keajaiban akan meninggalkan kita. 

Ketika kita melupakan Allah, maka keajaiban dan pertolongan Allah akan menjauhi dari kita.

Terjebak pada pola dan hukum sebab akibat, bisa sangat berbahaya. Awalnya memang pola yang ada biasanya sangat membantu, namun lama kelamaan akan menjadi bumerang bila kita terlalu fokus kepada polanya tapi lupa kepada YANG MAHA MEMBERI POLA, alias lebih percaya kepada pola dibandingkan yakin kepada Allah dan pertolongan-Nya.

KODE SEMESTA

Dalam obrolan ringan pagi ini diwarung kopi bersama teman yang kebetulan menceritakan baru dapet transferan sejumalah sekian rupiah dari seseorang, dan dia juga menceritakan tidak menduga dan menyangka, dengan raut wajah yang begitu bahagia dia bercerita.



Namun disela obrolan dia mengeluarkan kalimat #istidraj dan sedikit ulasan tentang itu kepada saya, yang sejatinya menyoal tentang pribadinya.

Namun beda sekali yang saya tangkap, nyatanya kalimat itu Allah setting lewat lisannya dan diperuntukkan buat saya.

Kode semesta pagi ini disela ngopi.

Senin, 08 November 2021

Aku & Sesalku


Usia yang tersisa mengantarku ke dalam lamunan senja.
Beranjak sedari muda hingga tua namun kesadaran tak menua, hingga pada saat tutup usia dinegri fana tetap tak menua.

Lalu jasadpun tergolek kaku diantara tanah merah yang membau, sempit nan menghimpit.

Lalu aku terjaga disunyi dan gelapnya negri baru penuh sesal dan haru. 

Sesekali kutengok alam fanaku kusertai sesal tak lagi berlaku.
Kuingin kembali walau sesaat untuk ta'at pada Ilahi Rabbi pemilik jagat. 

Air Seni

Jangan paksakan untuk buang air kecil, dan jangan menahan untuk buang air kecil. Pada saat yang tepat tubuh akan mengeluarkan air tersebut, lalu nikmati serta syukuri setiap kucuran air yang keluar, perhatikan warna dan aroma air tersebut, sebab warna air dan aroma tersebut mencerminkan pasokan makanan yang kita konsumsi. 
Juga apa-apa tindakan baik lisan, perbuatan, dan tatapan adalah mencerminkan isi dada seseorang. 

Demikian dikehidupan, jangan paksakan kehendak kita / ingin kita pada-NYA dan jangan pula tahan kehendak-NYA, terima kehendak-NYA jangan didampingi kata TAPI, jalani saja proses yang berlangsung, namun ingat tetap dalam koridor ikhtiar yang baik menurut aturan main-NYA, bukan menurut aturan main kita dan memaksa Tuhan untuk mengikuti kehendak atau ingin kita.

Banyak kode-kode semesta yang bertebaran membantu penyempurnaan kesadaran kita namun acapkali kita masih terhijab sehingga kode didepan mata sulit sekali terdeteksi. Dan hijab itu sangat banyak. 

Apa yang terjadi saat ini pada kita itu semua hasil konsumsi kita, konsentrasilah pada : Introspeksi diri, sadar diri, kaji diri, tunjuk diri. Diluar diri sangat tidak pantas untuk ditunjuk sebab ada diri yang sangat pantas untuk ditunjuk, kode menunjuk 1 ke orang 4 ke diri.

Salam damai buat seluruh semesta dan seisinya, tetap waspadai pergerakan qolbu mengarahkan jasad kemana juga kencendrungan kita pada sesuatu. 

Ibadahnya Ayam

Jam menunjukkan pukul 16.45, saya bergegas pulang, rintik hujan tak sanggup halangi niat pulang setelah 8 jam berjibaku dengan kerjaan.

Ada satu yang beda selepas beristirahat sejenak, tawaran makan sore yang telah disiapkan istri, hanya 2 macam sih... ? 
(nasi dan sambal ceker presto), namun dampaknya 2000 nikmat kudapat bahkan lebih, sebab nikmat tak mungkin dapat kita kalkulasi dengan angka-angka. 

Maka bagi saya dan mungkin anda yang sudah berkali-kali membaca surah Ar-Rahman, pasti tidak asing dengan ayat yang seringkali diulang, bukan sekali dua kali, bahkan hingga 31 kali, dan ini buat saya teguran keras, bahwa saya masih mendustakan nikmat Allah dengan prilaku yang tak mencerminkan kesyukuran atas nikmatNYA, baik syukur lisan, arkan dan qolbu

فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma Tukadziban”.

Beberapa hari yang lalu saya pernah request masakan ceker yang empuk pada istri namun baru sore ini ceker kudapat, ceker salah satu makanan kesukaan saya.


Saya suka, saya puas, saya bahagia dan 1 lagi saya kenyang, saya yakin istri saya pun demikian pula sebaliknya, dia bahagia melihat suaminya pulang kerja dan memakan masakannya dengan lahap. 

Dan ternyata CEKER AYAM yang untuk sebagian orang kurang suka, bahkan ada lho yang jijik memakannya namun tidak dengan saya dan istri sanggup menciptakan kebahagaiaan dengan bermodal ceker ayam, dan bahagia itu sederhana, sesederhana ketika istri mempresto ceker ayam.

Ayam diciptakan sejatinya untuk mengabdi pada Manusia, maka ketika anggota tubuhnya di konsumsi oleh manusia lalu manejadi energi dan energinya digunakan buat beribadah pada yang menciptakannya maka ayam tersebut akan ridho namun jika sebaliknya maka ayam tersebut tidak ridho dan kelak nanti dia akan menuntut balik pada si pemakannya. 

Ibadah ayam ya di makan manusia. 

Wallahu a'lam
9 November 2018

Merasa Penting

Jika merasa diri sangat penting maka hati-hati itu awal ke-AKU-an mulai menyinggahi singgahsana diri. 

Efeknya :
sulit untuk menerima Qudrat / Ketetapan dari Allah. 

Allah kirim orang pelit "marah"
Allah kirim orang sombong "protes"
Allah kirim orang songgong "menolak"
Allah perlihatkan temen sukses "stress"
Allah perdengarkan diri di jelekin "jengkel"

Hati fikiran saban hari demontrasi 😁

Tiada jeda barang sedetikpun dalam kehidupan yang itu semua tanpa "Allah menetapkan"
Maka "waspadailah pergerakan qolbu dan kecendrungan fikir"

#wallahua'lam
#belajarmenerima
#latihterusberlatih
#iqrokitabaka
#bacalahkitabdiri

Apa yang kau terima hari ini

Fokuslah ketujuan, jika kau terganggu tentang apa yang dibelakangmu, juga didepanmu, maka sulit bagimu tuk melangkah maju. Jadikan "gangguan" itu sebagai alat agar kau lebih kuat. 



Suka dan tidak suka atas tindakanmu, atas apa yang kau temui adalah suatu keniscayaan yang harus kau hadapi, namun akan menjadi elok jika ketidak sukaan atasmu yang diberikan "semesta" sebagai bahan intropeksi dirimu.

Semesta akan merespon tindakan baikmu dan burukmu, maka fahamilah dengan penuh kesadaran jika saat ini respon yang kau dapat adalah kebaikan, bahkan keburukan. 

"Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri"

Sabtu, 06 November 2021

TENTANG RASA

Rasa ya Rasa, ngomongin rasa kayaknya akan selalu berada dalam kawasan yang sulit diungkapkan dengan kata kata.
Rasa itu menuntut pengalaman pribadi secara langsung, dimana pemahaman yang didapat pun akan tergantung pada tingkat kepekaan rasa.

Rasa itu menjadi sebuah cerita yang tidak bisa diungkapkan. Jikapun terungkap itu rasa yang masih dalam area johiriyah, bagaimana seorang anak manusia yang sudah berusia tidak muda lagi jatuh hati pada pasangannya, dan rasa yang ada itupun pernah terjadi ketika usia masih remaja, dan rasa yang diterima dalam dimensi itu sama, walau sikon berbeda. 

Pesan Abah saya, Hati-hati bermain di wilayah rasa, ada rasa yang bisa mengantarkan kita justru jauh dari Pemilik Rasa, sebab pengalaman saya membagi rasa menjadi 2 : Alat Rasa dan Alam Rasa

Seperti halnya pengalaman-pengalaman rasa dalam berkendaraan (sepeda dalam hal ini), XC, CX, RB, DH, Seli, Mini, BMX, Turing, Bike2Work, dan walau hanya sekedar Funbike dll, dalam perjalanan seorang goweser, dan itu akan disertai banyaknya cerita tentang rasa, dan ini masih wilayah rasa jasmani, belumlah lagi ketika masuk wilayah yang namanya RASA Perjalanan Ruhani.


Karena bisa jadi rasa yang diterima berbeda satu dengan lainnya, sebab kepekaan rasa dan penerimaan rasa yang berbeda, namun demikian hal yang selalu sama adalah semua rasa itu anugrah bagi semua makhluk, Hadza min fadli Robbi "Anugrah Robb semesta alam"

Latihan Menerima Ketetapan


Tubuh dan segenap perangkatnya sangat sudah sempurna, dan juga hasil dari kompetisi / pertarungan milyaran sel sperma dan itu luar biasa, dan kita menang 💪 

Walau dalam  pandangan djohir, kita mendapati banyak yang tidak sempurna, tapi justru disitu letak ke Maha Sempurnaannya Allah, sebab tiada satu tindakanNYA yang sia-sia (Al-Baqarah 26-27) 

Dalam diri juga sudah dipasang banyak sensor dan terkoneksi ke alarm diri, jika kita melakukan hal yang melanggar lalu lintas frekwensi energi positif maka alarm itu akan memberi tahu, namun ketidak pekaan kita atas itu membuat kita main tabrak dan terus melanggar, walhasil Allah tilang dengan berbagai masalah juga musibah, sebagai pengingat.

Lalu Allah pun memberikan kode-kode disemesta ini, agar apa ... ? 
ya agar kita bisa mengoptimalkan pemberian Allah berupa akal, banyak ayat-ayat yang menyatakan itu antara lain ... (Az zumar 18) 
Nah artinya Allah itu ciptain kita dengan kesempurnaan yang nyata, juga segala fasilitas istimewa kita dapati, kita tinggal gunain, kita tinggal nikmatin, nurut ama Allah, ikutin mau Allah (bahasa globalnya), maka kita tidak akan mendapati kehidupan ruwet rawet, walau senyatanya hidup itu pasti ada ruwet rawetnya, namun kita bisa terima keadaan tersebut, dan menjalaninya dengan tepat dan benar.

Ruwet Rawet dalam kehidupan itu adalah sunatullah, namun perkaranya bukan masalah ruwet rawet, masalahnya bagaimana menerima ruwet rawet tsb dan mempackingnya menjadi sebuah nilai ibadah, bukan malah menjadi income jiwa yang sengsara.

Kita mungkin sudah biasa dan bisa menerima sesuatu yang kita inginkan, namun bisakah atau terbiasakah kita menerima sesuatu yg tidak kita inginkan, padahal 22 nya itu Allah punya haq memberi, terimalah dulu kenyataan didepan mata, baik suka maupun tidak, jika kenyataan itu bukan sesuatu yg kita inginkan, terima dulu saja, terima, terima.....lalu beristighfar, lalu intropeksi diri sedalam-dalamnya, mohon padaNYA  dengan tenang, sertakan sabar didalamnya, dan jalani jangan diratapi (Alam Nasyroh 6).

Hidup ini dikenyataan, kenyataan saat ini, ya kita hidup dengan segala aktifitas dan aturan semesta, kita tidak ikuti itu maka semesta akan mensortir kita, dan nyatanya semesta itupun sedang mengikuti Allah punya mau.

#urapsukundantehmanis
#sinawu
#instropeksidiri
#iqrokitabaka

Kamis, 04 November 2021

JATAH

Semua sudah dijatahkan :
✓ Jatah Rezqi 
✓ Jatah Jodoh
✓ Jatah Mati 

Sebagai hamba Allah wajib buat kita usaha maksimal lalu lanjut dengan ikhtiar (saya mendapati antara usaha dan ikhtiar berbeda), usaha lebih ke djohir, sedang ikhtiar adalah bathin, namun jangan men-TUHAN-kan usaha ataupun ikhtiar tsb, ikhtiar bagian dari ibadah kita pada Allah.

Tidak ada kata SIAL yang ada Anda sedang dapat JATAH, nah bagaimana sekarang menyikapi jatah musibah atau jatah nikmat, jika jatah musibah banyakin instropeksi diri jangan cari kambing hitam, juga ketika dapat jatah nikmat yang setiap detik kita rasakan dan nyatanya saya masih "mendustainya"

Gimana bisa bijaksana mengatasi, menerima, serta instropeksi diri ketika dapat jatah musibah, sedangkan saban detik dapat jatah nikmat saya masih LALAI.

Ungkapan pagi ini ketika diberi jatah berfikir sepagi ini, buat diri yang sering dzolim.

Lanjut ...

Jika engkau malu menjemput rezqi dari jalan yang tidak biasa kau tempuh (tentunya jalan halal ya ...) 
Maka rizqi pun akan malu hadir kepadamu.

Pengalaman jemput rezqi saya :
✓ Buat kaligrafi kaca
✓ Kenek Bangunan
✓ Kuli naikin, nurunin, batako
✓ Tukang Taman, perawatan taman area Bintaro
✓ Cleaning khusus Toilet 
✓ Jualan batu akik hias
✓ Tukang Pijat
✓ Kurir
✓ Ojek 

Kini 15th dikondisikan Tuhan di Mentari International School Bintaro (MISB)

Hiduplah apa adanya, jalani dengan tulus, sebab Tuhan tau apa yang kita mau dan Tuhan pasti kasih apa yang kita butuhkan, jangan bikin ribet, hidup sudah terlalu indah dan nikmat, syukuri saja ... dan banyakin istighfar atas salah dan khilaf.

Jikalah Tuhan buka kebusukan saya juga anda maka hilanglah semua kedok kebaikan, Tuhan tutup rapat-rapat agar kita terhindar dari aib dan malu, tapi kita acapkali mengumbar keburukan dihalayak ramai.

#belajarlagi
#instropeksidiri
#iqrokitabak

KEBAIKAN MELAHIRKAN KEBAIKAN

Pada suatu waktu ada saat dimana Allah menarik hambanya untuk berbuat kebaikan, dan Allah senang dengan hal tersebut, maka ketika hamba melakukan kebaikan 1 perkara maka kebaikan tersebut seperti layaknya Multi Level Marketing dia akan melahirkan kebaikan-kebaikan lain. Sama halnya keburukan yang kita lakukan, disini saya tidak bahas keburukan sebab polanya akan nyaris sama. 

Allah subhanahu wa ta’ala menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjuki pada amalan sholih selanjutnya. Hal ini diambil dari perkataan sebagian salaf,

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim). Ibnu Rajab menjelaskan hal di atas dengan perkataan salaf lainnya, Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan. (Latho-if Al Ma’arif)

Namun bagi tatanan syareat si hamba harus peka akan ajakan baik yang Allah berikan, responlah dengan cepat, agar ajakan tersebut tidak hilang atau berbalik menjauh, ajakan baik Allah atau kata lain qudrat yang Allah tampilkan kepada hamba yang Allah kehendaki untuk mendekat kepada-Nya, pada umumnya dibagi 2 : ajakan zahir dan ajakan bathin, dan keduanya perlu respon yang peka dari seorang hamba. 
Qudrat dengan tampilan yang beraneka rupa yang acapkali kita dapati tidak sesuai dengan mau kita, namun isinya adalah : Kebaikan, Keselamatan dan Pengampunan dari Allah. 

Nah respon ini, gerakan qolbu yang cepat menangkap sinyal-sinyal ilaiyah, inipun berlapis-lapis, belum tuntas sampai disitu ketika respon kita cepat, ajakan baik Allah kita ikuti disini jebakan lainnya pun mulai bermunculan, hingga pada akhirnya pelajaran demi pelajaran Allah berikan melalui ajak-NYA tersebut dan sekali lagi kita harus memiliki kejelian qolbu

LUASKANLAH FIKIR

Berfikirnya seluas semesta dan berlapang dadanya pun sama. 
Maka berbahagialah anda ... 

Jika berfikir dan berlapang dadanya hanya setempurung kelapa maka kita akan terkaget-kaget melihat beda dan warna warni kehidupan.

Tahap awal mungkin kita akan banyak "berprasangka negatif" jika menemui kejadian yg tak sesuai harapan, tahap selanjutnya mencoba beranjak ke "prasangka positif", dan tahap yg lebih dalam lagi kita sudah tidak lagi berprasangka, semua sudah dalam rencana-NYA, terencana dengan keakuratan yang sempurna.

MEMBUAT SAKIT HATI & MENINGGALKAN SAKIT HATI


Sakit Hati itu Pilihan.

Membuat sakit hati orang 
(prilaku saya) 
Meninggalkan sakit hati 
(prilaku orang) 

Kita sakit hati bukan karena Anda disakiti, tapi karena Anda mengizinkan hati Anda untuk merasa sakit dengan tidak menerima Ketetapan Allah atas kejadian yang sedang di gelar di hadapan anda. 

Kita sakit hati karena memang memilih untuk sakit hati (memilih tidak terima atas Ketetapan-NYA), padahal kita boleh memilih untuk belajar menerima (melihat Allah disebalik kejadian) dan berlapang dada.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Kebaikan apa pun yang kamu peroleh adalah dari Allah dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu karena (pilihan) dirimu sendiri..."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 79)

Tidak Berprasangka

Berprasangka buruk itu sangat manusiawi sekali, setiap dada manusia berpotensi memiliki itu, namun ada yang memupuknya hingga su...