Minggu, 27 Agustus 2023

Tidak Berprasangka

Berprasangka buruk itu sangat manusiawi sekali, setiap dada manusia berpotensi memiliki itu, namun ada yang memupuknya hingga subur ada pula yang membasminya hingga hancur. 

Buruk sangka sebenarnya adalah alat yang Allah berikan agar kita bisa faham dan mengetahui esensi baik sangkasangka. 

Dan tak dapat saya pungkiri itupun ada pada sisi dada saya, namun acapkali muncul saya bermohon pada Dzat yang menguasai hati agar kiranya dihindari perkara tersebut, sebab tatkala saya berburuk sangka pada makhluk otomatis saya berburuk sangka pada Sang Pencipta Makhluk, semua adegan semesta TUHAN lah sejatinya yang men_sekenariokannya, sekenario TUHAN tiada yang salah, semua berjalan pada sistem Sunatullahnya dan berkeseimbangan.

#belajarlagi #selaubelajar #janganmalasbelajar #kesadarandiri #hakikatdiri #sunatullah #berkesadaran #energisemesta #baiksangka #frekwensienergi 

Jika kita dengan mudah berburuk sangka, mengapa kita tidak mudah untuk berbaik sangka, padahal buruk dan baik sangka sama-sama prasangka, namun kedudukannya akan lebih baik, berbaik sangka.

Awal berjalan mungkin kita akan dipertemukan adegan-adegan atau peristiwa buruk sangka lalu perlahan kita dapati atau temui kesadaran hingga berjumpa dengan baik sangka dan kelak pada kesadaran yang lebih dalam lagi kita sudah tidak lagi berprasangka, sebab semua yang kita dapati dan hadapi adalah di kenyataan hidup di penuh dengan Ketetapan-NYA. Dan itulah puncaknya pencapaian seorang hamba yang dimana ia tak lagi berprasangka sebab ia sudah "manunggal ing qudrate Allah".

#wallahualam

Minggu, 25 Desember 2022

Setan dan Shalat

  • Redaksi Kesan
  • Artikel
  • M

Seorang lelaki menemui Imam Abu Hanifah pada suatu malam. Setelah dipersilakan masuk, tamu itu mulai mengadu tentang masalah yang sedang menimpanya. 

“Wahai Imam, aku sudah lama mengubur hartaku di suatu tempat. Masalahnya, aku lupa menaruhnya di mana. Apakah engkau bisa membantuku menyelesaikan ini?” tanya lelaki itu.

Abu Hanifah awalnya agak bingung. “Hmm, sebenarnya ini bukan pekerjaan seorang ahli fikih. Namun, coba aku pikir dulu sebentar.” 

Abu Hanifah tampak termenung sejenak. Setelah mendapat pencerahan, beliau berkata kepada tamunya, “Kamu bisa pergi, cobalah shalat dengan khusyuk sampai terbit fajar. Dengan begitu kamu akan mengetahui tempatnya, insyaAllah.”

Lelaki tadi sedikit lega mendengar saran Abu Hanifah, lalu pamit pulang. Sesampainya di rumah, ia segera mendirikan shalat malam sesuai petunjuk Abu Hanifah.

Tak butuh waktu lama, di tengah-tengah shalat yang ke sekian, ia mengingat di mana tempat mengubur hartanya. Ia cepat-cepat merampungkan shalatnya, lalu pergi ke tempat itu untuk mengambil hartanya sebelum ia lupa lagi.

Pagi harinya, ia kembali mengunjungi Abu Hanifah untuk berterima kasih atas sarannya. “Kok engkau tahu aku akan mengingat tempat harta itu saat shalat?” tanya lelaki tadi penasaran.

Abu Hanifah menjawab, “Karena aku tahu setan tidak akan membiarkanmu shalat sendirian begitu saja, dan ia akan menyibukkanmu untuk mengingat harta ketimbang mengingat shalat.”

Sahabat KESAN yang budiman, sudah khusyukkah shalat kita? Apakah saat shalat pikiran kita hanya fokus kepada Allah, ataukah masih mengawang-awang jauh ke urusan dunia?

Mari memperbaiki shalat kita, agar Allah tidak berhenti memandang kita, karena Rasulullah ﷺ pernah bersabda, "Allah terus memandang hamba-Nya ketika dia sedang shalat, selama dia tidak berpaling. Jika dia memalingkan wajahnya, maka Allah berpaling darinya." (HR. Nasa'i no. 1195).

~Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya (Al-Mukmin [23] : 1-2).

Referensi: Yasir Abdurrahman; Mausu’ah Al-Akhlak wa Az-Zuhd wa Ar-Raqaiq.

Selasa, 07 Juni 2022

GEMA PRILAKU

GEMA PRILAKU
Pada saat ketika gowes ke hutan, atau masuk dalam gua, sepontan kita menjerit histeri saking girangnya telah sampai tujuan, sesaat ketika kita menjerit histeri, saat yang sama jeritan kita terdengar tertangkap sama ditelinga kita, yang demikian itu semua kita pasti mengetahuinya, itu adalah GEMA.

Demikianlah dikehidupan, apa-apa yang kita perbuat maka akan menggema, akan memantulkan hal yang sama pada apa yang kita lakukan. 

Harusnya sih kita "sadar" saat kehidupan mengirim seseorang yang sombong dihadapan kita, mungkin sombong yang kita lakukan waktu lalu baru memantul saat ini, juga ketika kehidupan mengirimkan seseorang yang dengki, pelit, licik, galak, curan dll. 

Maka bersiap dirilah dengan penuh kesadaran dikedepan waktu kita akan banyak menerima "Gema Prilaku" belajarlah sekali lagi belajarlah tidak meng "KAMBING" hitamkan luar diri, sebab sebentar lagi kambing hitam diluar diri akan di qurban kan, sementara kambing dalam diri (unsur binatang) kita masih senantiasa liar. 

Wallahu A'lam
Al-Faqir

Senin, 11 April 2022

Aku yang STROKE kesadaran

Semalam tepatnya 10 April 2022 (malam ke 9 Ramadhan) aku oleh Allah disandingkan saat tarawih di shaf ke dua bersama seseorang yang Allah pun sedang kondisikan dalam keadaan sehabis mengalami stroke yang berulang kali. Bang Kucrit kami di kampung Parigi Lama memanggilnya, bukan hanya tarawih namun diapun rajin berjamaah di Musollah terdekat rumah kami, dan kami bertetangga. 

Dengan kondisi yang sudah tidak lagi seperti sebelum terkena stroke, ia agak kesulitan ketika melakukan gerakan dalam sholat, namun begitu, ia selesaikan juga rakaat demi rakaat dalam sholat yang kebetulan di kampung kami 23 rakaat, dan aku melihat dengan ringannya dan tanpa ada beban berat yang membersamai nya, walaupun diatas aku menulis  "ia agak kesulitan" dalam pandangan mataku. Terlepas terdapat banyak kekurangan ia sebagai manusia, ia pun banyak memiliki kelebihan, dia berjalan tertatih menuju Musollah dan dia berharap bisa berjamaah. 

Tamparan keras buatku saat aku dalam keadaan bugar acapkali memberatkan, dan terbebani dengan perkara 23 rakaat dan itu hanya setahun sekali. Lalu tepat pula di sebelahnya Bang Kucrit ada anak-anak yang dia pun dengan penuh semangat melewati rakaat-rakaat dalam sholat tarawih lalu diapun menuntaskan jumlah 23 rakaat tersebut, yang kebanyakan seusia dia bercanda riang di shaf paling belakang saat berlangsung shalat tarawih berjamaah. 

2 fragmen malam itu yang Allah perlihatkan padaku membuat aku tersentak dan malu, sudahkah aku memaksimalkan usia dan raga sehat untuk beribadah padaNYA ataukah dihabiskan buat bermaksiat...? 
Sekali lagi aku teringat pesen Abahku di Cirebon, Niat yang kuat lalu mau beraksi, masuklah dalam keadaan MAU makan segala komponen yang terkait kata MAU InsyaAllah kan mendekat menemani kita untuk meniti jalan kesadaran Ilahiyah, bukan abai dan akhirnya mendapati aku dalam keadaan stroke kesadaran. 

Tidak ada yang sulit bagi-NYA, semuanya mungkin dihadapan-NYA, karna DIA-lah Pencipta Kemungkinan itu sendiri.

Sabtu, 12 Februari 2022

FATAMORGANA

Terlelapku dibuaian malam
Selepas mengisi hari seolah tak henti. 
Hingga kecemasan selalu menanti.  

Esok lusa seakan pasti,hingga sapaannya begitu memabukkan hati,nyaris tanpa henti...

Kudekati melati ternyata tak sejati
Kupeluk pelangi sekejap pergi
Kutadahi hujan yang enggan bersama,tiada yang abadi
Semua fatamorgana

Namun rayuannya menggoda raga, menyimpan rasa dan
sesekali bertanya... 

Akupun berlalu,kujumpai makna dalam kata yang sirna. 

#puisijiwa Jumat 13/2/15

Selasa, 25 Januari 2022

"SAMPAH BATHIN"

Devinisi Sampah : sampah merupakan material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi, dari sektor industri maupun rumah tangga. Sampah biasanya merupakan sisa dari benda, yang tidak diinginkan oleh manusia, setelah penggunaannya selesai. "Wikipedia"



Sampah bukan barang baru, sampah merupakan limbah yang cukup mengganggu pandangan mata bahkan penciuman hidung. Setiap sudut, tepian, bahkan ruang terbuka sekalipun tidak luput ada yang namanya sampah. Para ahli di bidangnya pun telah berupaya mencari solusi bagaimana cara mengatasi sampah, apalah lagi sampah plastik yang konon bisa terurai bahkan sampai 100th.
Alhamdulillah di kampung saya sudah ada mobil keliling seminggu 2x buat angkut sampah dan kami membayarnya setiap bulan, namun bukan berarti kampung saya bebas sampah, its oke lanjut... 

Bagi yang terbiasa dan akrab dengan sampah mungkin tidak berefek sebab kesehariannya hidup selalu berdampingan dengan sampah, juga yang berkesadarannya belum ada dalam membuang sampah, pun tidak sama sekali merasa bersalah, ketika dengan enaknya membuang sampah sembarangan (pen;pernah melakukannya), namun bukan tidak semua apa yang terdapat dalam sampah itu tidak berguna, bahkan berjuta keluarga penghidupan nya sebab wasilah sampah. 

Sampah disisi lain mempunyai dampak negatif namun sisi lainnya memberikan dampak positif. 

Demikian pula di kehidupan atau di alam bathiniyah, sampah-sampah bathin baik yang kita produksi atau lemparan dari luar diri kedalam tanpa kita sadari mengotori hati dan pikiran, sebab ketidak tahuan kita bagaimana mengelola sampah yang ada, buat perbaikan diri atau tidak memproduksi sampah sesukanya, jika sampah jahir saya begitu mengganggu akan lebih mengganggu jika kita mempunyai sampah bathin, dan jika sampah jahir pun ada nilai positifnya demikian sampah bathin pun ada jika kita menyadarinya. 

Saya tidak akan mengurai bagaimana sampah bathin itu ada, sampah bathin itu terjadi, sampah bathin itu diproduksi sebab masing-masing kita sudah dibekali Allah alat canggih yang bisa mendeteksi keberadaan sampah bathin itu, mendeteksi seberapa banyak kita memproduksi sampah dan menerima sampah dari luar diri, dan juga Allah sudah membekali pula mesin pemilah dan mesin penghancur sampah bathin sehingga kelak sampah itupun manfaat buat diri kita masing-masing. 

Terakhir, buang sampah pada tempatnya, atau kelola sampah menjadi sampah yang kelak manfaat buat kita 
(sampah jahir & bathin) 

Wallahu A'lam
#jemaripendosa

Kamis, 20 Januari 2022

Menyikat Kamar Mandi

Menyikat kamar mandi bukan hal yang aneh buat saya, tapi karna untuk meringankan tugas diantara kami, mungkin istri sedang tidak sempat atau anak sedang malas. 

Tetapi ketidak sempatan istri untuk menyikat kamar mandi bukan berarti malas namun beberapa pekerjaan rumah yang memang sedang ia kerjakan, dan beberapa lagi sedang menunggu antrian, maklumlah gajih saya sebagai kepala rumah tangga tidak mencukupi untuk menggaji PRT. 

Satu diantara pekerjaan rumah yang kadang saya harus turun tangan adalah "menyikat kamar mandi" dan biasanya saya lakukan bersamaan dengan mandi pagi atau sore, dan lagian luas kamar mandi kami tak seluas kamar mandi para konglomerat.

Perlu sesekali anda sebagai seorang suami mengapresiasi pekerjaan istri, terkadang istri bisa amat terpukul jika pekerjaannya tidak diapresiasi, sebab kecuekan suami yang menganggap tidak mengerjakan apa-apa hanya karna tidak terlihat perubahan yang signifikan. 

Waktu yang saya butuhkan menyikat kamar mandi tidaklah lama, namun menyisihkan waktu untuk itu bisa jadi amat lama sekali. Dan jika saya cermati pekerjaan rumah selalu ada disetiap hari, bahkan terkadang istri sudah lupa bagaimana merias diri, walaupun istriku terbilang orang yang kurang suka berias. 

Jika dalam hal ini sosok suami menjadi pribadi yang merasa "penting" sehingga apa-apa ingin dilayani, bukankah pekerjaan akan bertambah buat sang istri,  belum lah lagi jika sang suami ambekan, istri lambat membuatkan kopi ngambek, istri lupa menyiapkan apa-apa yang diperlukan cemberut, mbok ya kalo bisa dikerjakan sendiri kenapa sih harus memerintahkan istri, coba deh sesekali agar anda sebagai suami tidak bergantung pada istri. 

Saya sendiri terkadang melihat banyak kekacauan sana sini dirumah saya, sudut ini saya rapihkan sudut yang lain bergeser, belum lagi sarang laba-laba yang setiap hati merajut sutranya buat bergelayut. 
Dan sepulangnya saya kerja jika kebetulan istri sedang tidak enak badan ada saja bisikan-bisikan pemicu agar saya naik pitam, namun saya tidak semudah itu digoda oleh bisikan setan untuk naik pitam, saya faham betul cara-cara setan membuat kekacauan. 

Dan akhirnya dibutuhkan kesadaran dalam berumah tangga, rumah tangga bukan milik suami juga bukan milik istri atau anak-anak, rumah tangga milik kami yang Allah anugrahkan kepada kami, maka patutlah kami jaga agar anugrah dari NYA bisa menjadi jalan menuju keluarga SAKINAH yaitu keluarga yang tenang juga tentram. 

Renungan saya, salah satu pekerjaan menyikat kamar mandi bukanlah sekedar kegiatan itu, namun ini adalah salah satu bagian dari hadiah kebahagiaan kami, yang InsyaaAllah senantiasa kami ciptakan, agar kebahagiaan mendominasi di keluarga kami. 

Aamiin

Tidak Berprasangka

Berprasangka buruk itu sangat manusiawi sekali, setiap dada manusia berpotensi memiliki itu, namun ada yang memupuknya hingga su...