Jumat, 07 Mei 2021

JALAN KEMATIAN

Ada masa dimana Allah mematikan hambanya secara massal. Namun tidak jarang Allah mematikan hambanya satu persatu, dan semua sudah menjadi kewenangan_NYA juga ketetapan_NYA.

Allah mematikan hambanya lewat asbab, entah itu tabrakan, tenggelam, sakit (kelenjar getah bening : baru-baru ini dialami Kakak kandung saya), juga virus yang sedang marak saat ini.
Ingat kisah Raja Namrud yang mati hanya oleh seekor NYAMUK, namun juga terkadang Allah mematikannya dengan tiba-tiba tanpa asbab.
Saat sholat, saat ngobrol, saat tidur.

Asbab dan tidak asbab itu adalah bagian ketetapan_NYA.
Kita mati bisa kapan saja, dimana saja, dan buat siapa saja, tidak pandang orang Sholeh atau Pemaksiat. 
Nah berkaitan dengan Virus CORONA yang sedang mewabah, kita sedang diberitahu oleh Allah, diinformasikan oleh Allah via media, kenapa Allah menurunkan atau mengaktive kan Virus ini, saya yakin virus ini sudah ada sejak dulu namun belum terdeteksi, sepertinya ini peringatan sekaligus pengingat diri yang kerap kali lalai kepada_NYA, sebab disebalik bencana ada Pelajaran yang Allah berikan.

Virus itu makhluk Allah, setiap makhluk Allah sejatinya akan taat pada Allah, kita aja manusia yang kadang suka bandel tidak taat (nunjuk jidat sendiri ...) 
Jadi ketika Allah perintahkan makhluknya menyerang seseorang atau suatu kaum maka dengan seketika mereka akan menyerang.
Kisah burung Ababil yang membawa batu panas membara dan menghancurkan pasukan gajah (logikanya : burung membawa bara yang panas kan kakinya bakal melepuh, namun nyatanya tidak)

Juga dengan yang namanya Virus CORONA. Jangan sombong tetap jaga, ikhtiar maksimal dan waspada juga berdoa, sebab bisa jadi sifat tak taat kita akan memberi ruang atau jalan para virus mahkluk Allah bersemayam ditubuh kita. Namun jangan pula takut yang berlebihan, takutlah pada Pencipta Corona jangan pada coronanya.

Wallahu A'lam

Kamis, 06 Mei 2021

Gowes Niat Ibadah

"Gowes Lempeng"
(Judulnya gak nyambung, tapi sambung-sambungin ajalah) 


Tubuh dan segenap perangkatnya sangat sudah sempurna, dan juga hasil dari kompetisi / pertarungan milyaran sel sperma dan itu luar biasa, dan kita menang 💪 

Walau dalam  pandangan djohir, kita mendapati banyak yang tidak sempurna, tapi justru disitu letak ke Maha Sempurnaannya Allah, sebab tiada satu tindakanNYA yang sia-sia (Al-Baqarah 26-27) 

Dalam diri juga sudah dipasang banyak sensor dan terkoneksi ke alarm diri, jika kita melakukan hal yang melanggar lalu lintas frekwensi energi positif maka alarm itu akan memberi tahu, namun ketidak pekaan kita atas itu membuat kita main tabrak dan terus melanggar, walhasil Allah tilang dengan berbagai masalah juga musibah, sebagai pengingat.

Lalu Allah pun memberikan kode-kode disemesta ini, agar apa ... ? ya agar kita bisa mengoptimalkan pemberian Allah berupa akal, banyak ayat-ayat yang menyatakan itu antara lain (Az zumar 18) 
Nah artinya Allah itu ciptain kita dengan kesempurnaan yang nyata, juga segala fasilitas istimewa kita dapati, kita tinggal gunain, kita tinggal nikmatin, nurut ama Allah, ikutin mau Allah (bahasa globalnya), maka kita tidak akan mendapati kehidupan ruwet rawet, walau senyatanya hidup itu pasti ada ruwet rawetnya, namun kita bisa terima keadaan tersebut, dan menjalaninya dengan tepat dan benar.

Ruwet Rawet dalam kehidupan itu adalah sunatullah, namun perkaranya bukan masalah ruwet rawet, masalahnya bagaimana menerima ruwet rawet tsb dan mempackingnya menjadi sebuah nilai ibadah, bukan malah menjadi income jiwa yang sengsara.

Kita mungkin sudah biasa dan bisa menerima sesuatu yang kita inginkan, namun bisakah atau terbiasakah kita menerima sesuatu yg tidak kita inginkan, padahal 22 nya itu Allah punya haq memberi, terimalah dulu kenyataan didepan mata, baik suka maupun tidak, jika kenyataan itu bukan sesuatu yg kita inginkan, terima dulu saja, terima, terima.....lalu beristighfar, lalu intropeksi diri sedalam-dalamnya, mohon padaNYA  dengan tenang, sertakan sabar didalamnya, dan jalani jangan diratapi (Alam Nasyroh 6).

Hidup ini dikenyataan, kenyataan saat ini, ya kita hidup dengan segala aktifitas dan aturan semesta, kita tidak ikuti itu maka semesta akan mensortir kita, dan nyatanya semesta itupun sedang mengikuti Allah punya mau.

#urapsukundantehmanis
#sinawu
#instropeksidiri
#iqrokitabaka

JEMBATAN

JEMBATAN 

Jembatan adalah, penghubung  antara lokasi/daerah satu dengan yang lainnya, tersebab adanya sungai, jurang dan lain sebagainya. 
Sehingga dengan adanya jembatan tersebut akses di keduanya tetap terjalin dan terhubung dengan baik. 


Namun ada pula jembatan yang tidak kalah pentingnya yaitu "jembatan kasih sayang", atau silaturrahim, jembatan ini menghubungkan satu hati ke hati yang lain diantara kita, bisa saudara, kerabat, juga sahabat. 
Menjaga tali silaturahim diantara kita agar tidak putus namun jika sudah terputus maka diupayakan hendaknya disambung kembali. Nah biasanya penyambungan ini membutuhkan pengorbanan dikedua pihak, terlepas putusnya karna sesuatu yang fatal ataupun hanya salah faham, namun jika difahami keduanya maka InsyaAllah benih kasih sayang akan tumbuh kembali. 

Sepenting jembatan penghubung dikedua wilayah silaturrahim ini pun jauh lebih penting sehingga dalam satu hadist yang sangat populer Rosulullah bersabda :

"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturrahim." (HR Bukhari).

Dan masih banyak lagi hikmah dan manfaat dari silaturrahim. 

Lalu jembatan lainnya, dan jembatan ini yang akan menentukan nasib kita di 
"alam keabadian" kelak, dan hakikatnya justru saat ini kita sedang menjalankan pilihan antara bisa melaluinya atau tidak yaitu : Shiratal Mustaqim. 
Informasi keberadaan jembatan ini saya rasa semua sudah mendapatkan nya dan syarat bisa melaluinya pun banyak sumber yang telah menjelaskannya, mungkin jika melalui jembatan kali Cisadane kita bisa leluasa dan dengan cepat sampai ke seberang, atau jembatan kasih sayang yang dengan membuang sedikit ego dan saling memaafkan lalu benih kasih sayang yang ada tumbuh kembali, namun tidak dengan Jembatan Shiratal Mustaqim ini, yang melaluinya kelak justru dengan prilaku hidup saat ini dan ini tidak main-main harus dengan keseriusan yang mendalam. 

Wallahu A'lam 

Dan terakhir di ba'da subuh ramadhan hari ke 25 semoga kita semua sukses dalam menapaki 3 jembatan diatas ... Aamiin

Rabu, 05 Mei 2021

Rumahmu wajib surgamu

Jika dalam berkeluarga tidak ada kata "Pemakluman" (hati yang pemaaf atau legowo) diantara keduanya dapat dipastikan akan datang kata "Penghukuman" (hati yang tak menerima) 

Kamu yang salah, kamu yang bla bla bla ... bentak si suami kepada istri atau sebaliknya. 
Jika sudah demikian nyata kan jika Neraka itu tidak harus menunggu nanti merasakannya, sebab "Rumahmu bukan surgamu"

Senin, 03 Mei 2021

1000 hari

Sudah lebih dari 1000 malam kita lalui bersama, kadang ada malam dimana kita beradu p****t, ketika siang hari berbeda pendapat, namun sering kali bercumbu rapat.

Aku mungkin belum sempurna menjadi pendamping hidupmu dikeseribu malam yang telah kita lalui, dan dikeseribu siang yang kita jalani, namun kuberharap kau tetap sempurna didalam kehidupan fanaku.

Aku ingin kita tetap bersama sampai saat dimana sang waktu diperintah TUHAN untuk memisahkan kita, akupun terus berharap agar waktu pun kelak akan kembali mempertemukan kita di alam keabadian nanti.

23.22
04.05.18

Sabtu, 01 Mei 2021

PATAS "Cepat dan Terbatas"

Saat gowes cantik muter tangerang pagi ini, semesta memeberi clue "Patas" dan kita semua tau patas adalah "Cepat Terbatas", dari clue tersebut sepanjang perjalanan gowes pikiran pun ikut gowes jelajah mencari hakikat makna "patas" dan akhirnya saya pun menemukan dan menghubungkan dengan kehidupan di alam fana ini. 

Dan ternyata masa / waktu kita hidup di dunia ini sangatlah cepat dan terbatas tentunya, dimulai dari kegiatan gowes yang tentunya juga cepat dan terbatas, katakan yang menurut kita lama bersepeda (bersepeda touring) namun tak luput dari yang namanya cepat (paling lama 1bln) dan terbatas (paling lama di sadel katakan 24 jam, itupun memaksa) dan salah satu firman Allah yang berkaitan dengan kata cepat adalah : 

“Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” (QS. Al Mukminun: 112-114)

Dan ternyata semua aktifitas kehidupan didunia ini tidak luput dari cepat dan terbatas bahkan saya kerap kali merasa bermimpi, kemarin masih bersenda gurau dengan teman SLTA kini sudah berada dalam ruang pekerjaan juga terasa kemarin masih menimang anak, dan kini jelang menimang cucu Subhanallah. 

Lalu aktifitas makan, paling banyak 1 piring, juga aktifitas lainnya yang MasyaAllah jika kita teliti sangat terbatas, namun upaya nafsu untuk menyerakahi diri kuasai duniawi sangatlah kuat maka disini kita sadar lemahnya diri ini dan hanya Allah lah yang Maha Kuat, dan salah satu pesan Rosul buat kita : 

Pada suatu waktu, Rasulullah memegang pundak Abdullah bin Umar Beliau berpesan, ''Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekadar melewati jalan (musafir).''

Dan akhirnya semua hilang bersamaan nyawa kita lepas dari jasad, semua cepat dan semua terbatas. Clue Semesta acapkali menyapa kita namun kadang kita tidak "ngeh" menganggap hanya angin lalu padahal itu salah satu cara Allah mengingatkan kita, baik berupa clue yang semesta kirim lalu pikiran kita menangkap atau dengan kejadian nyata tepat didepan mata, sebab tiada satu peristiwa di dalam dunia ini yang tanpa seijin Allah, bahkan jatuhnya daun dari tangkainya. 


Wallahu A'lam


Tidak Berprasangka

Berprasangka buruk itu sangat manusiawi sekali, setiap dada manusia berpotensi memiliki itu, namun ada yang memupuknya hingga su...